Pagi itu, suasana Kompleks Bumi Perkemahan Taman Tunas Wiguna Babarsari Yogyakarta dipenuhi keceriaan. Ribuan langkah peserta Fun Walk Festival Pramuka Jogja (FPJ) 2025 bergerak serentak, ada yang berlari kecil, ada juga yang maju, lalu mundur lagi untuk mencari momen.
Semuanya berbalut semangat Lumampah Sesarengan, We’re Walking Forward sesuai dengan tema FPJ 2025 yang digelar oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY).
Di balik senyum dan tawa, ada satu tim kecil yang tidak kalah sibuk: tim dokumentasi tentunya. Mereka bergerak lincah, kamera di tangan, mata fokus merekam setiap momen berharga.
Dari wajah riang anak-anak, ayunan langkah peserta Fun Walk, serta berbagai tingkah lucu dan juga seru, semua diabadikan dengan berbagai sudut pandang.
Mungkin sebagian peserta bertanya, “Mengapa sih setiap detik harus didokumentasikan?”
Jawabannya sederhana: dokumentasi adalah cara kita merawat kenangan dan menyimpan bukti sejarah. Tanpa foto, video, atau catatan, kebersamaan pagi itu hanya akan tinggal di ingatan masing-masing peserta.

Fun Walk FPJ 2025 oleh Tim
Tetapi dengan dokumentasi, semangat kebersamaan bisa disebarkan ke seluruh anggota pramuka, masyarakat, bahkan kepada mereka yang ada belahan dunia lain.
Dokumentasi juga bisa menjadi bahan refleksi, apa yang sudah berhasil, apa yang bisa lebih baik untuk kegiatan-kegiatan berikutnya di masa mendatang.
Di era digital, dokumentasi bukan sekadar arsip. Ia adalah cerita visual yang bisa menginspirasi, media pembelajaran bagi semua orang, tidak hanya pramuka, sekaligus sebagai sarana promosi agar masyarakat luas tahu bahwa Pramuka Yogyakarta juga terus bergerak dinamis, maju seirama zaman.
Maka, ketika langkah kaki Fun Walk berhenti di garis akhir, tim publikasi justru baru saja memulai tugasnya: menyusun kisah, merangkai potongan gambar, dan menyajikannya agar kenangan ini abadi.
Karena setiap kegiatan istimewa pantas dikenang, dan setiap jejak langkah layak direkam sebagai sepenggal cerita untuk generasi berikutnya.
Jadi, bagaimana cerita kenangan tim dokumentasimu?
